HALAMANKU

Jumat, 16 Maret 2012

EMPAT (LIMA) TIPE ORANG KE PAMERAN BUKU

Setiap, kali pameran buku Islam digelar, selalu menyedot jumlah pengunjung yang lumayan besar. Sepanjang yang saya amati sambil iseng-iseng, ternyata pengunjung itu ada banyak tipenya. Di antaranya adalah :



TIPE 1

Mereka yang pekerjaannya menulis. Tentu orang seperti ini rajin baca buku dan juga rajin beli buku. Kalau datang ke pameran buku, buku yang dibelinya itu dijadikan bahan tulisannya. Dan sudah barang tentu buku itu dibaca di rumah dan disimpan rapi.

TIPE 2

Mereka yang suka banyak membaca tapi tidak suka menulis. Kalau datang ke pameran buku, rajin beli buku. Sampai di rumah bukunya dibaca sampai habis. Ilmunya bertambah, tapi tidak berbagi ilmu kepada orang lain lewat tulisan. Mungkin berbagi lewat ngobrol atau ceramah.

TIPE 3

Mereka yang suka belanja buku. Tiap ada pameran buku, rajin mendatangi dan beli buku. Sampai di rumah buku itu tidak dibaca, tapi lebih suka dipajang sebagai koleksi. Kalau ada orang membahas buku tertentu, dia bilang, oh saya punya buku itu. 

Tapi kalau ditanya, sudahkah bukunya dibaca? Jawabnya agak kikuk, mungkin sambil garuk-garuk kepala dan dengan nada datar, ya baru lihat sekilas saja.

Sebenarnya itu cuma penghalusan sedikit dari makna yang sebenarnya, yaitu bukunya TIDAK DIBACA.

TIPE 4

Mereka sangat rajin datang ke berbagai pameran buku, lihat-lihat, tawar-tawar, tanya harga, membanding-bandingkan. Kelihatannya serius, tapi pulang tidak bawa buku alias tidak membeli.

Yang begini ini, bukan cuma tidak baca buku, bahkan beli buku pun tidak. Kalau disuruh bercerita tentang bagaimana suasana pameran buku, cukup banyak juga cerita yang mengalir dari mulutnya. Bahkan tahu ada buku ini dan itu. Cuma ya itu tadi, tidak beli, tidak baca dan tidak punya juga.

Atau bisa jadi suka baca buku, cuma kantongnya tipis. Pilihannya sangat sempat, beli buku tapi nggak bisa makan, atau beli makan tapi tidak kuat beli buku. 

Contohnya barangkali para mahasiswa. Yah lumayan, pokoknya punya perhatian terhadap buku. Ujung-ujungnya ya pinjam saja dari teman, terus difoto kopi. (hehe)

TIPE 5

Tipe ini sebenarnya bukan tipe pengunjung pameran. Karena memang tidak berkunjung ke pameran. Mungkin karena tidak tahu ada pameran, atau tahu ada pameran tapi tidak sempat. 

Atau mungkin tahu dan sempat, cuma malas datang ke pameran, entah karena macet, kesasar (waduh), atau mungkin malah sudah punya banyak buku. Atau mungkin juga memang tidak tertarik dengan buku, lebih suka nonton acara TV di rumah. Baca buku bikin pusing barangkali.

sumber : di mari
gambar : di mari


_______________
kita yang mana yaa?





Sabtu, 10 Maret 2012

Email : Cita-cita dan Azzam


[foto my best prend, jangan naksir!]

Cita-cita dan Azzam
Seperti saat ini. Seperti kemarin. Dan seperti sebelum-sebelumnya. Ada yang harus selalu dijaga: cita-cita. Tak ada apapun atau siapapun yang berhak menghalaunya. Kecuali takdir setelah doa dipanjatkan. Dan ikhtiar ditunaikan. Apakah tidak cukup janji-Nya? Telah berulangkall ditorehkan dalam Kitab-Nya. Pantaskah disebut kesulitan bila mencoba saja belum dilakukan? Tengoklah ke samping-sampingmu. Mereka yang tersenyum telah lebih dulu berpeluh-peluh, menangis dalam untai doa, dan jatuh-bangun mengejar cita. Mereka dibalut tebal semangat, ihktiar, dan keyakinan. Ya, doa tak hanya dalam ucapan. Namun, mestilah dihunjam di hati terdalam dan dibalut dengan keyakinan: akan sampai tujuan.Ya. Seperti saat ini, kemarin, dan sebelum-sebelumnya. Saat hanya ada bara untuk terus mencoba sambil berdoa. Bahwa segala yang ada di benak bisa mewujud jadi nyata. Itu saja.

Dengan mengucap asma Allah kuatkan "azzam", seperti halnya Musa A,S yang mengatakan "Sesungguhnya Tuhanku bersamaku" ketika dikejar oleh Fir'aun sampai keadaan terdesak dan terkepung (menthok) ia masih yakin akan keberadaan TuhanNya sehingga datanglah pertolongan dari Allah untuk memukulkan tongkatnya sehingga laut pun terbelah. Sungguh Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba-hambanya yang beriman.

Syukron untuk kebersamaan yang telah kita lewati bersama. Semoga ujian demi ujian yang kita lewati ini menorehkan jejak keikhlasan dan berbuahkan keimanan. 

Di mana pun ukhti berada nantinya, tetaplah Jaga cita-cita kita: membangun masyarakat madani dan menjadikan Islam sebagai ustadz di seluruh alam.

Jazakillah khoir untuk inspirasinya selama ini. 

Ana uhibbuki fillah

__________________________ email from my best friend 

Dari Nabi SAW, beliau bersabda: "Ada tujuh golongan yang bakal dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu:

  1. Pemimpin yang adil, 
  2. Pemuda yang tumbuh dengan ibadah kepada Allah (selalu beribadah),
  3. Seseorang yang hatinya bergantung kepada masjid (selalu melakukan shalat berjamaah di dalamnya),
  4. Dua orang yang saling mengasihi di jalan Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah,
  5. Seseorang yang diajak perempuan berkedudukan dan cantik (untuk bezina), tapi ia mengatakan: "Aku takut kepada Allah",
  6. Seseorang yang diberikan sedekah kemudian merahasiakannya sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang dikeluarkan tangan kanannya, dan
  7. Seseorang yang berdzikir (mengingat) Allah dalam kesendirian, lalu meneteskan air mata dari kedua matanya." (HR Bukhari)

 

hm...m.. telah tiba saatnya..