Tulisan ini terjemahan ringkas
dari artikel bagus yang sudah Saya share di postingan sebelumnya. Mumpung setan
malas yang bisa nggondelin Saya lagi dikekang, jadilah Saya agak rajin menulis
ulang dengan lebih ringkas artikel tersebut untuk teman-teman yang mungkin
terjeblos diblog ini, namun terlalu sibuk untuk mengartikan artikel
bule. Oke. Langsung saja.
1. Perencanaan di awal.
Manajemen waktu dibagi menjadi
perencanaan dan aplikasi. Tanpa perencanaan yang memadai, tidak akan ada sesuau yang
bisa untuk diterapkan, dan hasilnya Ramadhan akan berlalu begitu saja. Untuk
merencanakan Ramadhan, kita harus memahami dengan jelas tujuan (Maqasid) Ramadhan,
yakni untuk mencapai ketaqwaan.
2. Hitung, berapa banyak waktu yang
akan digunakan untuk beribadah setiap harinya.
Idealnya, kita semua ingin
menghabiskan Ramadhan untuk beribadah 24/7 (24 jam dalam 7 hari). Tetapi ini
tidak realistis dan kebanyakan dari kita memiliki kewajiban lain yang harus
kita selesaikan juga. Lalu? Tentukan berapa banyak waktu yang akan digunakan
untuk beribadah. Rumusnya sederhana : 24 jam – (waktu tidur, waktu kerja, waktu
keluarga) = waktu ibadah.
Misal, Anda memiliki 3 jam waktu
ibadah, Anda dapat menjadwalkan dalam : 1 jam membaca Alquran, 1 jam
mempelajari ilmu islam, dan 1 ja, untuk dzikir dan berdoa. Konsisten dengan
formula ini setiap hari selama sebulan.
3. Tentukan target dengan jelas
Sekarang Anda tahu berapa banyak
waktu ibadah yang telah tersedia setiap hari. Langkah berikutnya adalah
menetapkan tujuan S.M.A.R.T. Spesific (Spesifik), Measurable (terukur), Attainable (dapat dicapai), Realistic (realistis), dan Time-bound (terikat
waktu).
Misal, jika target Anda adalah
mempelajari beberapa Tafsir. Hal itu masih terlalu samar. Jika ditargetkan
dengan cara S.M.A.R.T maka akan menjadi seperti ini :
"Saya akan menyelesaikan
mempelajari buku Tafsir ini 800 halaman. Dalam rangka menyelesaikan 800 halaman
dalam 29 hari, saya perlu membaca rata-rata 28 halaman sehari."
4. Alokasikan waktu untuk setiap
target.
Saat ini Anda telah mengetahui
berapa banyak waktu yang akan Anda gunakan untuk beribadah setiap hari, langkah
berikutnya adalah menggabungkan waktu-waktu ibadah tersebut untuk mencapai
setiap target.
Misal : Jika Anda memiliki target
membaca 30 halaman tafsir setiap hari dengan waktu 1 jam, kemudian Anda tahu
bahwa ada waktu satu jam sebelum Tarawih, maka alokasikan waktu satu jam
sebelum tarawih itu sebagai waktu Tafsir. Kemudian atur waktu tertentu setiap
hari untuk membaca Alquran, mungkin sesudah subuh, dan seterusnya.
5. Memanfaatkan waktu pagi hari.
Pagi hari yang dimaksud disini
berbeda-beda berdasarkan zona wilayah dan waktu setiap negara Secara umum yang diharapkan adalah memanfaatkan
waktu-waktu yang tidak kita gunakan untuk bekerja (kantor, mengurus keluarga,
berdagang, dll) yakni sebelum subuh (untuk tahajud, zikir, doa) atau setelah subuh sebelum sibuk. Pagi
adalah waktu penuh berkah. Gunakanlah!
6. Membuat jadwal halaqa keluarga.
Ramadhan adalah waktu yang tepat
bagi keluarga untuk bersam-sama menumbuhkan ima. Setan terkunci dan semua orang
menjadi lebih solih. Kesolihan ini perlu dipelihara agar kita bisa mendapatkan
keuntungan darinya pasca Ramadhan. Salah satu caranya adalah halaqah keluarga.
^^
7. Dedikasikan waktu setiap hari
untuk Alquran.
Ramadhan adalah bulan Alquran,
sehingga jelaslah bahwa waktu tersebut harus didedikasikan untuk Alquran. Di
beberapa komunitas orang membaca Alquran dengan sangat cepat agar dapat
mengkhatamkan Alquran sebanyak mungkin. Lebih baik lagi, jika kita bisa membaca
Alquran dengan baik dan benar (hukum tajwidnya), mempelajari tafsir dan
merenungkan maknanya. Ini akan memiliki efek lebih lama pada imaan dan taqwa
seseorang.
8. Hindari Multi-Tasking.
Ini adalah tips manajemen waktu
umum yang berlaku di luar Ramadhan juga. Studi (riset) menunjukkan multi-tasking sebenarnya memperlambat produktifitas dan menyebabkan kecerobohan dalam
bekerja. Ahli manajemen waktu modern sepakat bahwa fokus pada satu tugas dalam
watu waktu, memiliki kualitas yang lebih baik dan cepat daripada multi-tasking.
Jangan mencoba membaca Alquran saat browsing facebook dan mengurus anak dalam
waktu yang bersamaan. Pilihlah waktu, tempat dan situasi dimana Anda tidak mudah
terganggu dan ibadah Anda menjadi lebih focus.
9. Berpuasa dari bersosialisasi yang
berlebihan.
Hal ini termasuk medsos atau
tatap muka. Ramadhan adalah bulan Itikaf. Salah satu tujuan Itikaf adalah
beristirahat dari kehidupan social sehingga kita bisa fokus pada hubungan kita
dengan Allah. Misal dengan kurangi membuka Facebook dan twitter, atau tidak
menghadiri pertemuan yang kurang atau bahkan tidak bermanfaat.
10. Jaga Kesehatan.
Anda tentu tidak dapat mencapai
target jika Anda merasa malas, lemah, gelisah atau kurang tidur. Beberapa dari
kita terlalu memaksakan diri di awal Ramadhan dan tidak lagi bertenaga diakhir
Ramadhan. Pastikan waktu tidur Anda cukup (rata-rata 6-8 jam), hindari terlalu
banyak makanan manis dan berminyak, serta makan makanan sehat saat sahur dan
berbuka. Minum banyak air sebelum tidur,
agar tubuh tetap terhidrasi.
Semoga Allah membuat Ramadhan ini
produktif dan penuh berkah untuk kita semua. Aamiin!
Subhanalallah.. makasih ya kak atas tulisannya. sangat bermanfaat :)
BalasHapussalam..
kalau boleh mampir, entar ke masjid terindah di dunia
Terimakasih telah mampir dan komentar :)
Hapus