Tak berputus asa Raja Bulan akhirnya didatangi oleh lima orang pemuda. Mereka berlima beru saja pulang dari perburuan di hutan Rumba, sehingga baru mendengar berita raja tersebut.
Singkat cerita, dari lima pemuda tinggalah tiga orang di ujian kedua. Kalau raja tidak ingin kehilangan tiga calon ajudannya ini, cukuplah ia menyelesaikan sampai disitu, tak perlu melanjutkan ujian ketiga. Namun, raja cerdas yang disangka gila itu tetap melaksanakan ujian itu.
Ketiga pemburu tadi melihat batu besar yang disediakan raja untuk dipindahkan. Mereka terbelalak karena terkejut melihat besarnya batu tersebut. Tidak seperti calon-calon ajudan sebelumnya, mereka bertiga tidak langsung menyerah, mereka berfikir penat, mungkinkah batu itu bisa dipindahkan. Ketiga pemburu itu pun bersikusi :
1 : Kau tahu caranya? ini tidak mungkin walaupun kita bertiga melakukannya bersama
2 : Aha! Kau cerdas, sedaritadi aku berfikir bahwa seperti ujian satu dan dua kita akan menaklukannya sendiri-sendiri.
3 : Hadeh. Tapi tetap saja kita tidak bisa melakukannya, lihatlah batu raksasa itu!
Setelah hampir tiga jam, sang raja tetap menunggu usaha ketiga calon ajudannya itu. Kemudian salah satu dari ketiga calon tersebut mengajukan permohonan pada raja
"Wahai raja bolehkah kami menggunakan kapak batu?"
Raja sumringah, lalu dengan mudah menjawab "ya silakan". Namun salah satu dari para penonton angkat bicara. Rupanya ia peserta pertama yang gagal. "Curang! Mana bisa tuan, perintahnya kan memindahkan, bukan menghancurkan batu tersebut!"
"Perintahnya jelas, dengan cara apapun, yang terpenting batu itu berpindah tempat, tidak ada syarat dalam keadaan utuh, atau remuk" sahut salah satu pemburu.
Raja tersenyum. Bersamaan itu, pengawal raja membisikkan sesuatu. Raja yang tadinya tersenyum kembali serius lalu kemudian berkata "Tidak. Saya batalkan izin menggunakan kapak batu"
Ketiga pemburu itu pun terkejut! "Benar-benar gila!"
"Berikan kami tiga jam lagi untuk berfikir tuan?!"
Raja tetap tenang dan membiarkan ketiga pemburu itu berdiskusi dan berfikir. "Jika mereka tidak saling kenal, mungkin pilihan berdiskusi dan bekerjasama tidak akan mereka ambil. Seperti sebelumnya, setiap orang bersaing menjadi yang terbaik, sendirian, padahal jelas aku butuh tiga orang" bisik raja pada pengawalnya.
"Iya raja, anda sangat bijaksana, semoga mereka bisa menebak kecerdasan anda tuan!" balas pengawalnya yang sejak awal membantu raja menyiapkan tiga ujian itu.
Akankah ketiga pemburu itu berhasil memindahkan batu? Atau raja harus berusaha mencari lagi?
....
[bersambung]
Singkat cerita, dari lima pemuda tinggalah tiga orang di ujian kedua. Kalau raja tidak ingin kehilangan tiga calon ajudannya ini, cukuplah ia menyelesaikan sampai disitu, tak perlu melanjutkan ujian ketiga. Namun, raja cerdas yang disangka gila itu tetap melaksanakan ujian itu.
Ketiga pemburu tadi melihat batu besar yang disediakan raja untuk dipindahkan. Mereka terbelalak karena terkejut melihat besarnya batu tersebut. Tidak seperti calon-calon ajudan sebelumnya, mereka bertiga tidak langsung menyerah, mereka berfikir penat, mungkinkah batu itu bisa dipindahkan. Ketiga pemburu itu pun bersikusi :
1 : Kau tahu caranya? ini tidak mungkin walaupun kita bertiga melakukannya bersama
2 : Aha! Kau cerdas, sedaritadi aku berfikir bahwa seperti ujian satu dan dua kita akan menaklukannya sendiri-sendiri.
3 : Hadeh. Tapi tetap saja kita tidak bisa melakukannya, lihatlah batu raksasa itu!
Setelah hampir tiga jam, sang raja tetap menunggu usaha ketiga calon ajudannya itu. Kemudian salah satu dari ketiga calon tersebut mengajukan permohonan pada raja
"Wahai raja bolehkah kami menggunakan kapak batu?"
Raja sumringah, lalu dengan mudah menjawab "ya silakan". Namun salah satu dari para penonton angkat bicara. Rupanya ia peserta pertama yang gagal. "Curang! Mana bisa tuan, perintahnya kan memindahkan, bukan menghancurkan batu tersebut!"
"Perintahnya jelas, dengan cara apapun, yang terpenting batu itu berpindah tempat, tidak ada syarat dalam keadaan utuh, atau remuk" sahut salah satu pemburu.
Raja tersenyum. Bersamaan itu, pengawal raja membisikkan sesuatu. Raja yang tadinya tersenyum kembali serius lalu kemudian berkata "Tidak. Saya batalkan izin menggunakan kapak batu"
Ketiga pemburu itu pun terkejut! "Benar-benar gila!"
"Berikan kami tiga jam lagi untuk berfikir tuan?!"
Raja tetap tenang dan membiarkan ketiga pemburu itu berdiskusi dan berfikir. "Jika mereka tidak saling kenal, mungkin pilihan berdiskusi dan bekerjasama tidak akan mereka ambil. Seperti sebelumnya, setiap orang bersaing menjadi yang terbaik, sendirian, padahal jelas aku butuh tiga orang" bisik raja pada pengawalnya.
"Iya raja, anda sangat bijaksana, semoga mereka bisa menebak kecerdasan anda tuan!" balas pengawalnya yang sejak awal membantu raja menyiapkan tiga ujian itu.
Akankah ketiga pemburu itu berhasil memindahkan batu? Atau raja harus berusaha mencari lagi?
....
[bersambung]
0 comments:
Posting Komentar
feel free to comment ^^d