What for?
Itu hal pertama yang terlintas di pikiran, ketika saya melihat ibu-ibu berlama-lama mengantri di ATM atau bahkan antri di CS suatu bank.
Maraknya online shop, membuat para mamak-mamak tante tante embak embak yang doyan belanja semakin terfasilitasi tanpa harus banyak bergerak. Lebih maklum lagi kota saya yang pelosok, namun warganya makmur. Ke mupeng an punya barang-barang berkualitas tidak mudah dipenuhi. Secara di sini tidak ada mall atau semacamnya. Ada beberapa toko tetapi stock terbatas. Atau seringnya memang tidak ada. Belanja online lah solusinya.
Tapi yang tidak saya maklumi adalah kami harus mengantri di ATM demi ibu2 yang membayar banyak tagihan atau pelunasan orderan berbagai macam barang yang dipesan dari berbagai toko online. Sekali menghadap mesin ATM ada banyak nomer rekening yang harus ditransfer (negatif thinking). Oke sabar. Namun yang bikin saya hopeless adalah ketika saya melihat jelas si emak emak tante tante ini menenteng hape touchscreen canggih, kira-kira harga 3 juta lebih bahkan yang sepuluh juta ada. Saya bisa maklum kalau mungkin saja sang ibu tidak punya alternatif lain, atau hapenya jadul kayak ibu saya cuma bisa buat sms dan telpun. Namun, faktanya itu hape Samsul Ipon terpampang nyata. Kejadian ini tidak hanya sekali dua kali pula.
What for?
Itu hape buat apa mak tante?! I really wish she learn about internet or mobile banking. So you can save your time by not going to ATM, or make people waiting for long time behind you. Selain itu tante akan terlihat lebih "smart" dengan hape supercanggihnya. ^^
Namun, berceritalah teman saya yang bekerja sebagai CS di sebuah bank. "Ibu, itu hapenya sudah dipasang mobile atau internet banking?" teman saya bertanya dengan suasana batin heran karena ini ibu setiap ke bank seringnya cuma buat nanyain saldo. Lalu si ibu menjawab "nggak ada mbak, saya gaptek" tanpa berminat pasang karena ribet nanti gak ngerti. Hape yang ditunjuk adalah samsul gal tab sekian.
Fufufu. Should my friend give her speech? Nope. Cukuplah kita sama-sama tahu diri. Saya berharap semoga Allah memberi petunjuk kepada ibu emak tante dalam menggunakan hape "mahal" sesuai kebutuhan serta memudahkan beliau mempelajari ilmu-ilmunya. Tidak hanya sekedar bbm-an wasapan path-an gosip sana sini tetapi juga fasilitas aplikasi-aplikasi "ibu rumah tangga solihah canggih yang kekininan" Aamiin.
Belinya mahal tapi sayang sekali bila tidak dimanfaatkan secara maksimal.
BalasHapusSemoga di lingkungannya si tante ada yg bisa memberikan pencerahan.
Fenomena kekinian pak Iwan. Hihi. Iya, aamiin. Semoga ada mbak mentor yang menunjukkan cara-cara menggunakan hape mahal.
Hapus