Kamis, 02 Januari 2014

Alkisah, Raja Bulan dari Kerajaan Purnama mengadakan sayembara. Ia mengumumkan kepada seluruh rakyatnya, bahwa ia sedang mencari tiga orang ajudan yang akan diajak mengembara selama tiga bulan ke negeri berlian. Sebagai imbalannya, para ajudan akan mendapatkan bagian dari berlian tersebut. 

Perjalanan menuju negeri berlian tidaklah mudah. Ia harus melewati hutan misteri, gunung hitam dan sungai naga. Bayangkan saja ketiga wilayah itu adalah seburuk-buruk tempat dengan makhluk buas di dalamnya. Tidak ada satupun orang yang pernah ke negeri berlian, karena takut akan bahaya perjalanannya. Untuk itu raja harus benar-benar selektif untuk memilih tiga ajudannya itu. 

Tiba hari H pemilihan. Tidak banyak yang mendaftar. Tentu saja, sudah takut lebih dulu membayangkan perjalanan menuju negeri berlian itu, jangan-jangan belum tentu dapat berlian sudah mati duluan. Lebih banyak yang menganggap raja semakin tidak waras karena terobsesi berlian. Sepuluh, genap sepuluh orang yang berani menerima tawaran raja, tetapi raja hanya butuh tiga orang saja. Untuk itu raja menyiapkan tiga bentuk ujian. 

Pertama. Memanah batu. 
Seorang calon ajudan menyangkal "Mana mungkin batu bisa dipanah? yang ada panah kami yang patah tuan!" Tinggalah tujuh orang tersisa. Tiga lainnya gugur karena menganggap ujian itu mustahil, panahnya akan patah saat menabrak batu. Rupanya ketujuh calon ajudan tadi berhasil memanah batu tersebut, karena bagian luar batu itu diselimuti tanah liat setebal  sepuluh jari.

Kedua. Melempar batu. 
Kelima calon ajudan saling berbisik, sungguh itu tidak mungkin. Batu itu terlalu berat bahkan untuk diangkat. Tetapi kelimanya tetap mencoba. Tinggalah lima orang tersisa. Dua lainnya gugur karena raja memilih yang lemparannya paling jauh. Mulai dari 3 jari, 2 jari, dan 1 jari bergeser. Dua lainnya menggerutu sambil meninggalkan istana "Mana mungkin batu sebesar itu dilempar sendirian?" "Ya, begitulah, semoga raja kita tidak kehilangan akal sehatnya"

Ketiga. Terakhir. Memindahkan batu. 
Kali ini tidak ada seorang calon ajudanpun yang menerima tantangan ini. Semuanya mundur, karena menganggap tantangan raja Bulan semakin gila. Melihat bongkahan batu yang besarnya sepuluh kali lipat ukuran tubuh mereka, jangankan pindah, bergetarpun tidak mungkin. 
"Duhai raja, hamba pernah melihat berlian yang membutakan jiwa, saya harap tuan raja tak jadi seperti itu."
"Apa maksudmu?"
"Ini tidak masuk akal, kami undur diri, kami khawatir perjalanan bersamamu esok lebih tidak masuk akal, bagaimana mendapat berlian, sudah mati duluan kami melewati hutan misteri, gunung hitam dan sungai naga"
raja Bulan tersenyum "Tidakkah engkau ingin mencobanya? Sudah dua rintangan kau lewati, mengapa berhenti sampai disini?"
"Tidak tuan, kalaupun saya berhasil memindahkan batu ini, saya rasa tidak akan sanggupmenjadi ajudan perjalanan tuan"
Ketiga ajudan itu pulang. Raja pun gagal mendapatkan ajudannya.

Tak urung putus asa, raja menyebar berita itu berkali-kali lagi, meyakinkan bahwa berlian itu amatlah luar biasa, jika para ajudan gugur maka keluarganya berhak memilikinya. Akankah raja Bulan mendapatkan ajudan impiannya? Mengapa raja Bulan memberikan tiga ujian itu?

...

[bersambung]

0 comments:

Posting Komentar

feel free to comment ^^d