Senin, 27 September 2010

Saya mau teman-teman yang terjeblos di postingan ini mengikuti petunjuk berikut. Jangan banyak tanya, jangan dibuat-buat. Ikuti saja. Sampai menemukan tulisan : sudah selesai. Barulah boleh menyimak alasannya.

Oya, kalau teman-teman lagi di kantor atau di tempat umum. Pastikan semua orang merasa aman. Tapi kalau anda memiliki rasa percaya yang tinggi. Okelah, tidak masalah.

Ngapain sih Des?!

Gini :

Bunyikan kalimat berikut, boleh semua, atau salah satu dengan berbagai versi :

"keren banget ya!" atau "subhanallah" atau "tulisan inspiratif" atau "foto nya bagus" atau "aku juga suka lagu ini" atau "kok kita sama ya, suka film ini"
versi 1 : lemah lembut, mendayu dayu
versi 2 : cepat dan datar tanpa nada
versi 3 : berteriak lantang
versi 4 : ekspresi senyum
versi 5 : ekspresi datar

"terimakasih banyak!" atau "terimakasih komentarnya ya kak/dek/om/mbak/mas/pak/bu"
atau "thank's banget!" atau "jazakallah/jazakillah/jazakumullah"
versi 1 : lemah lembut, mendayu-dayu
versi 2 : cepat dan datar tanpa nada
versi 3 : penuh semangat
versi 4 : biasa saja
versi 5 : wajah sumringah
versi 6 : wajah datar biasa aja

"aaarrrrghhhhhh!" atau "ah!" atau "idih" atau "ooh gitu"
versi 1 : datar dan panjang
versi 2 : teriak dan panjang
versi 3 : mendayu dayu manja
versi 4 : sambil mengerutkan dahi
versi 5 : sambil sebel sekali
versi 6 : biasa saja

"hihihihi.." atau "hahahaha.." atau "hehehehe..."
versi 1 : pelan
versi 2 : kenceng
versi 3 : suara rendah kayak laki2
versi 4 : suara tinggi kayak perempuan
versi 5 : wajah senang
versi 6 : wajah sedih

sudah selesai.

bagaimana perasaan teman-teman setelah mencoba?

sebenernya masih banyak lagi. tapi sebaiknya jangan banyak-banyak nanti jadi ketagihan.

Terus Des?!

Tulisan ini terinspirasi dari note : friewan.mp.com lalu saya buka-buka lagi catetan Psikologi Sosial bab Internet.
 




Salah satu kelemahan menjalin komunikasi di dunia maya adalah tidak terlihatnya reaksi non verbal dari teman maya kita. Sebagaimana MP kita ini. Aktifitas yang berlalu lalang disana hanyalah : huruf, kata, kalimat, cerita gambar, video, audio,  emotikon, dan sedikit bumbu alay2. Tidak ada layanan chatting via webcam atau audio. Artinya segala yang muncul di sana akan dipersepsi berbeda-beda oleh setiap orang yang melihat dan mendengarnya.

Eksperimen di atas adalah salah satu bentuk persepsi. Kalimat yang digunakan  hanya sebagian kecil dari bentuk komentar teman-teman. Sebuah kata terimakasih jika diucapkan mendayu-dayu dan itu didengar oleh lawan jenis, boleh jadi akan tersanjung. Tapi kalau diucapkan datar saja, ya biasa saja, malah mungkin tersinggung : "nih orang niat nggak sih bilang makasih?!" Kalimat jazakallah/jazakillah/jazakumullah yang mengandung doa yang mulia juga menjadi horor ketika diucapkan mendayu-dayu. Oya, mendayu-dayu tidak hanya ada pada perempuan, laki-laki juga bisa. Kita juga tidak tahu bagaimana komentator postingan kita berkspresi. Bisa jadi dia bilang "keren banget" tapi wajahnya sedih.

Tidak jarang kita menggunakan emoticon sebagai pelengkap kometar-komentar kita. Harapannya supaya bisa ditafsirkan dengan benar, minimal mengubah persepsi pembaca. Lagi-lagi masalahnya sang penafsir tidak selamanya netral. Kalau dikasih kedipan mata artinya apa ya.

Lebih lagi, jika kita belum mengenal siapa sang empunya MP, jangan buru-buru mendjuge. Karena bisa jadi apa yang tampak di blog bertolak belakang dengan kepribadian si empunya. Bukti penelitian, yang insyAllah akurat, bisa dibaca di attachment bawah.

Lhah terus gimana?

No problemo. Wajar saja. Tidak lebih tidak kurang. Kita flashback kembali bahwa begitulah hukum dunia maya. Tidak bisa tertolak karena fitrahnya dunia maya itu bebas.  Ini bisa diartikan pula kebebebasan ekspresi di dunia maya akan ditanggapi dengan kebebasan persepsi. Bukan berarti saya menjunjung kebebasan yang tidak beradab. Selama tidak melanggar SARA, insyaAllah aman.

Hubungannya sama gombal?

Versi lengkapnya adalah rayuan gombal.

Rayuan adalah ajakan atau bujukan dengan kata-kata yang lemah lembut menyenangkan yang mampu menggerakkan diri kita dengan senang hati melakukan segala sesuatu yang semula kita enggan melaksanakannya.

Gombal (bhs Jawa) artinya semua bahan yang terbuat dari kain, biasanya kain dan celana, yang sudah lusuh, robek, jelek serta sama sekali berbeda dari wujud dan kegunaan aslinya.

Jadi arti kata ‘Rayuan Gombal’ adalah ajakan atau bujukan dengan kata-kata yang lemah lembut menyenangkan disertai pujian-pujian, yang seringkali terdengar norak dan sama sekali tidak sesuai dengan kenyataanya, yang membuai perasaan kita serta mampu membuat kita dengan suka hati menerima dan melakukan segala sesuatu yang sebelumnya tidak kita sukai sama sekali.
(definisi ini saya dapatkan dari sebuah artikel, dimungkinkan ada definisi yang lebih akurat)

Ternyata gombal itu bohong. Dosa dong .  Sesuai definisi di atas maka silakan persepsikan masing - masing setiap komentar di postingan kita. Komentar kah atau gombal kah? Perlu ditanggapi kah atau dibiarkan saja kah? Ohiya, umumnya gombalisasi terjadi pada para bujang terhadap bujangwati atau sebaliknya. Pula terjadi pada postingan/blog yang memicu terjadinya penggombalan. Kalau ada yang bilang, nggombal itu wajar sekali-sekali dilakukan, kalau nggak nggombal kurang sedep gaulnya. Nah, kalau sedepnya bikin ketagihan ya tanggung sendiri lho. Antisipasi jika gombal berlanjut sampai dunia nyata.



Sebagai manusia yang multipersepsi ini maka baiknya selalu mensucikan hati dengan mengingat Allah.  Supaya tidak terjebak pada arus gombalisasi dunia maya. Pastikan tetap pada jalur niat, u/ silaturahim ya monggo, belajar menulis ya silakan, mencari ilmu oke, buat promosi juga boleh. Kejujuran menjadi kunci penting di sini.

Allahu'alam.


______________
*Sebagai Desti, saya mempersepsikan setiap komentar di MP ini adalah bentuk apresiasi dari teman-teman MP'ers. Semoga tidak lebih tidak kurang. Menafsirkan puisi saja saya agak sulit apalagi komentar gombal. Jadi, semua komentar saya terima insyaAllah dengan usaha dinetralkan saja. Jika terjadi ketidaknetralan pada persepsi komentator maka "maaf" saya sama sekali tidak bermaksud. Mungkin, terdapat kekeliruan pada tulisan ini, mohon kritik dan sarannya (*tulisan masih  acakadut). Ada yang tersindir? itu persepsi siapa ya. hehe



 

52 comments:

  1. kajiannya dalam..hehe..

    Btw setuju dgn kesimpulannya bahwa komentar kita adalah bentuk apresiasi..

    *btw thanks link nya :D

    BalasHapus
  2. lantas bagaimana membedakan gombal dan tulus

    BalasHapus
  3. terimakasiiihhhh des

    *mendayu2 mode on*


    hehehe

    BalasHapus
  4. desti, aku jg udah posting

    maksudnya sih mo nulis kayak tulisan di atas, tapi jadinay kayak gini
    :D

    BalasHapus
  5. makasi Des... :'>

    *yang ini centil mode on* :D

    BalasHapus
  6. suka sama tulisannya

    *penuh semangat* :-D

    BalasHapus
  7. aw nggombal
    *tebak-tebakan, ini ekspresinya gimana?*

    BalasHapus
  8. kalau aku biasanya kalau lagi komen, suka ditambahin kata dalam **.... ikutan cara mba ari dkk biar kerasa gitu loh sama yang dikomentarin.....sejauh mana kita komennya...

    makasih sudah share ya :)

    BalasHapus
  9. hehe.. kalau pakai kitab yg sebenarny bisa lebih dalam lagi.

    sip ^^b

    *sami2 semoga bermanfaat :D

    BalasHapus
  10. *memutar otak
    gimana ya? mungkin, gombal itu hanya sebatas kata-kata
    kalau tulus lebih dari sekedar kata-kata, sampai pada sikap dan perilakunya

    di blog dkk, sikap dan perilaku itu sulit u/ dideteksi karena nggak keliatan. kadang yg keliatan di dunia nyata aja belum tentu tulus (faking good).

    kalau saya tidak begitu mempermasalahkannya. khawatir, persepsi dunia maya malah bikin ribet.

    BalasHapus
  11. minta gopek dong yah.

    *memelas mode on

    hihihihi

    BalasHapus
  12. kok "gini" nya bisa jadi kayak gitu gimana caranya yah?

    BalasHapus
  13. mbak Danty mah centil melulu... biar sakit giginy dipagerin juga tetep centil ;p

    BalasHapus
  14. alhamdulillah. terimakasih mbak.

    *seneng

    BalasHapus
  15. klo bener dapet hadiah apa mbak Mon?

    *centil. kayak mbak Danty

    BalasHapus
  16. iya itu bisa jadi alternatif. dalam laut boleh ditebak dalam hati siapa tahu. tapi sejauh ini saya *aseli suka sama komennya mbak Intan. ^^b

    sami2 mbak, makasih juga komennya :D

    BalasHapus
  17. ooh gitu yah. oke oke. kapan2 nyobain. ^^b

    BalasHapus
  18. ngapain nunggu kapan2? coba gih langsung skarang :D

    BalasHapus
  19. ya inilah memang kelemahannya.. Untuk itulah intrernet, atau sms, tak bisa menggantikan acara tatap muka... Silaturahmi dengan menemui langsung masih (dan akan selalu) perlu...
    tetangga masih harus didatangi ke rumahnya, tak hanya disapa lewat chat
    :)

    BalasHapus
  20. klo om wortel gak usah pake' ekspresi udah bisa ditebak. gitu2 aja. :D

    BalasHapus
  21. hah? sama tetangga aja chatting? hdeww pak iqbal.. (_ _")

    BalasHapus
  22. mwny gitu, tap gimana mw nyobaon skrg, lg g ada link terkait ni..

    BalasHapus
  23. hmm...gitu ya......
    *nada nya gk bisa di gambarkan.... :D

    BalasHapus
  24. waspadalah..waspadalah..waspadalah... :-p

    BalasHapus
  25. *quote di atas dibaca sambil mendayu dayu..

    _muncul Bang "Dzi" Napi disini.

    BalasHapus
  26. Sebagai manusia yang multipersepsi ini maka baiknya selalu mensucikan hati dengan mengingat Allah. Supaya tidak terjebak pada arus gombalisasi dunia maya. Pastikan tetap pada jalur niat, u/ silaturahim ya monggo, belajar menulis ya silakan, mencari ilmu oke, buat promosi juga boleh. Kejujuran menjadi kunci penting di sini.

    saya suka yang terakhir
    'kejujuran menjadi kunci penting disini'

    arigotou u sharingnya ^^

    BalasHapus
  27. makasih ya Des...jg lebih tauw neh..:)

    BalasHapus
  28. udah diunduh (bahasa yg aneh) pdf-nya, siip

    BalasHapus
  29. saya juga suka mbak ehehe

    haik! *bungkukin badan ala jepangs ^^

    BalasHapus
  30. sama sama bunda,, alhamdulillah klo nambah tauw :)

    BalasHapus
  31. selamat membaca Riham,, smoga bermanfaat

    *komen ke Riham berasa ngomong sama 5 munsyid + manajer2ny

    BalasHapus
  32. hwadu' maap,, ndak maksud mbak hohohoho cuma becanda doank..

    BalasHapus
  33. Kalau ada yang masih suka ngegombal, letakkan tangan di dada dan katakan "All izz well" trus delete deh ybs.. ;D

    BalasHapus
  34. jiah. kena' sindrom triidiot.
    bisa dipake juga. tapi semoga tidak ada yg suka gombal disini. *lirikkanankiri
    thx idenya ^^b

    BalasHapus
  35. kalo narciss salah satu bentuk gombal bukan ya? :)

    terkadang orang hanya berkomentar singkat kan hanya meninggalkan jejak saja ataupun menghormati tulisan tsb, mbak. Selebihnya dari 2 hal itu yaa persis apa yg mbak bilang, plus gejala ajakan OOT dan sebangsanya gitu deh... :D
    CMIIW

    BalasHapus
  36. narsis gimana maksudnya?
    hmm, kalau sudah kenal orangnya mungkin qt bisa memberi penilaian sendiri.
    permasalahan disini kan terkadang qt nggak gitu kenal siapa dia, n gak gitu ngerti maksud dia apa.

    BalasHapus
  37. haha. kadang aku juga gitu :p, atau korbannya.

    *CMIW itu apa ya mbak ver?

    BalasHapus
  38. percayaa.. udah ada banyak bukti kok mbak, heu heu


    cmiiw - correct me if i'm wrong :)

    BalasHapus
  39. qiqiqi..iya

    oh baru tw istilah itu. sip ^^b

    BalasHapus
  40. Kereeeeen ^^b, mantab jaya! *maap baru baca :D

    BalasHapus

feel free to comment ^^d