Kamis, 02 Februari 2012

Sebagaimana yang saya baca di bukunya Rhenald Kasali "Cracking Zone".. dimana XL dibahas abis di sana, tentang langkah langkah "crack"nya sampai saat ini. Benarlah, lewat iklan kontroversial XL bisa mendongkrak pasar. 

Dannn... saya jadi gatel ingin "mengkritisi" iklan XL terbaru (lagi).. "Sejuta Mawar untuk Marwan" ~"nyindir" fenomena sosial yg kemarin-kemarin sempat mencuat contohnya : koin untuk ...

romantis sih tapiiiiiii hedew.. kirain si Marwan datang untuk melamar -menjadikan istri- dan kirain si bapak ngajuin syarat mahar sejuta mawar biar anaknya langsung dijadikan istri oleh Marwan. Eh.. ternyata cuma "kamu mau nggak jadi pacar aku?" 

Menurut saya, dibalik iklan ini tersirat makna bahwa, ketika anda ingin pacaran tapi anda tidak punya modal, juga dihalangi oleh calon apa namanya -bukan mertua, calon calon mertua (tapi belum tentu, masih ada kemungknan 99% putus)- maka bertanyalah pada "sahabat" anda, ketika sahabat anda bingung, gunakanlah jejaring sosial "sahabat maya", "mengumpulkan sejuta mawar dalam sehari?" menjadi mudah ketika semua orang di antero nusantara setuju bahwa demi mendapatkan pacar mari kita bantu Marwan ngumpulin sejuta mawar. Bahasa kasarnya : mari saling membantu dalam kemaksiatan. Langsung tidak langsung solidaritas itu tergambar menjadi sesimple itu, mereka pikir dengan memberikan sumbangan mawaruntuk Marwan, Marwan jadi bahagia, bahagia bisa memacari targetnya? Aihh... mari pikir panjang, Marwan dan beribu pria yang sealiran dengannya akan lebih menderita setelah memacari cewek itu.. baru nembak aja udah ditagih sejuta tangkai mawar! gimana ngedate, bawakan sejuta I-phone? hari pertama kedua ketiga? mana ada yang mau bantu Marwan, apalagi mau nikah maharnya bisabisa sejuta candi dalam semalam? nggak bisa lagi minta tolong via dunia maya, mesti via dunia "lain" -_______-", hmm apakah Allah akan membantu dalam urusan ini? 

[pengen ngetik lebih panjang lebih dalam, tapi ini dulu aja deh]

Tidak ada yang bahagia atau pun merasa lega jika kita tolong menolong dalam keburukan. Baik dari si penolong maupun yang ditolong. Jangan sampai kita dikaburkan dengan rasa empati dan simpati yang absurd. Itu iklan muncul sehari lebih dari 3x... bukan semata-mata menawarkan XL murah XL cepat. 


Pesannya, sebelum membantu orang lain, pikir pikir lagi, siapa yang anda bantu dan dalam rangka apa ia harus dibantu? Itu akan menentukan kualitas pertolongan anda *tsah. Hati-hati ketika kita sampai melegalkan alasan "kan niatnya membantu" tanpa bertanggung jawab lebih. Bukankah itu justru refleksi dari ketidakpedulian kita? 

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” [Al-Ma’idah : 2]


_____________
astaghfirullah,,, nasihat untuk diri sendiri dulu 


26 comments:

  1. Siratan pikiran yang sama dg ku ketika mencermati iklan itu, iklan-iklan seluler lain nya pun, banyak yg sudah kering dari keluhuran etika dan kecerdasan..nice post,salam kenal :-)

    BalasHapus
  2. iya yah
    akan lebih romantis kalo "maukah kau menikah denganku"

    ahiw :">

    BalasHapus
  3. pas iklan itu keluar juga aku langsung brubus ngomen. Ibuku wae cuma ketawa kecil, 'Namanya juga iklan'
    Seakan-akan kasus pacaran 1 orang itu penting banget, ampe mesti didukung udin orang sedunia..

    Hampir semua iklan sekarang kaitannya sama lawan jenis.

    BalasHapus
  4. iya. bawa'annya pengen komeennnn nulis macem macem kalau ngliat iklan-iklan di TV, bungkusnya lucu tapi isinya.. nggak bisa ditelen gitu aja..
    *sedih juga,, blm bisa berbuat lebih

    BalasHapus
  5. media yang menciptakan "budaya"
    atau "budaya" yang menginspirasi media

    hmm tipisss tipisss.... itu juga sebuah pelegalan secara tidak sadar "namanya jug iklan" kayak iklan sabun atau iklan body lotion yang ngumbar aurat,, dianggap "biar nyata buktinya dan menarik minat pembeli" dampaknya.... para pengguna body lotion sekalian ikut2an pake rok/celana mini.. baju kemben ..

    *astaghfirullah :(

    BalasHapus
  6. Mengutip kalimat sendiri. " jangan hanya bisa mengkritik dan mengkritik tanpa diri ini bisa berbuat yang lebih baik"

    Jadi kalau kita sebagai umat islam yang peduli akan hal itu, mari bertindak dan jangan hanya diam lalu teriak teriak. Mari mempeljari pembuatan iklan yang baik dan benar lalu kita publikasikan ke masyarakat. Herannya umat islam sekarang hanya mengkritisi tapi tidak ingin menceburkan diri untuk merasakan dan mengubah air kolam yang kotor menjadi bersih. Bertindak lebih baik dari kalimat bijak.

    BalasHapus
  7. kalo, sejuta bibit mawar untuk desti? :p

    BalasHapus
  8. aku kok luwih seneng iklan sing dihadang preman ya? pekok ngono lho

    BalasHapus
  9. Samaaa banget sama yg kupikirkan!
    Kukira tu mawar buat lamaran
    Ish buat pacaran
    Dibantu oleh dunia maya
    Cuapeeeek dweeeeh
    Bodoh banget tu iklan, covernya aja kek pinter errrr ƪ(°͡▿▿▿▿▿▿°")͡ƪ

    BalasHapus
  10. huaaa ga ada tombol "like"nya biar nembus ke fesbuk ^_^

    BalasHapus
  11. aku baru tw iklannya tadi... itupun g lengkap..

    BalasHapus
  12. iya om moes.. bener banget :( *that's why i said : "belum bisa berbuat lebih"

    sebelum nulis ini, aq jg sempet konflik batin, selalu konflik batin, ngeliat hal "aneh2" di TV bawa'annya pengen komennn,, pengen nuliss,, tapi kok ya aku nggak bs bikin hal yg sama. jadi tulisan ini aq jadikan pengingat diri sendiri, meskipun tidak langsung nyebur ke dunia periklanan, dan menurut saya tidak harus selalu begitu, karena iklan hanyalah bagian kecil dari sesuatu yg lebih besar, yg berkaitan, yg memiliki tujuan sama.
    begitu juga bg siapa pun yang "merasa peduli" semoga istiqomah di jalannya, saling berkaitan, untuk tujuan yang sama.
    Subhanallah.

    'allhualam

    BalasHapus
  13. brarti aq harus ngrekrut tukang kebun mbak.. :)) *bisnis mawar

    BalasHapus
  14. brarti preman itu termasuk golongan orang ..... yang tidak sadar kalau dirinya .....
    sudah jatuh ketimpa tangga pula
    sudah preman .... pula
    smoga cuma ada di iklan XL

    BalasHapus
  15. cuma hitungan detik sih tapi sering dan banyak :((

    BalasHapus
  16. iya teh
    klo mawar2 itu bisa ngomong
    "aduhhhh aku gak rellaaaaa!"

    semoga tidak banyak yang ikut2an -________-"

    BalasHapus
  17. ehiya.. br sadar ini postingan buat jaringan,, lupa diganti public :D

    BalasHapus
  18. ada banyak sudut pandang ngliat iklan...
    kebanyakan iklan tidak dipedulikan, karena sudah menjadi pemakluman
    "ya begitulah iklan = lebay"

    bahkan, sebuah riset terbaru menujukkan bahwa loyalitas konsumen terhadap suatu produk itu bukan karena iklan, tetapi dr kualitas produk/jasa. pengaruh "iklan" dari mulut tetangga/saudara/temandekat lebih berpengaruh dibanding iklan media.
    menjadi jelas... iklan saat ini tidak hanya digunakan sebagai media promosi tp jg ghazwul fikr..

    *balik badan, tobat T_T

    BalasHapus
  19. saya setuju,saya gak mau abis baca blog kamu,intinya saya spendapat, gw ogah urun mawar karna pacar belom tentu jadi. Mending bikin iklan walo tetap fiksi, tapi lebih humanis lagi, seperti pernah dibikin google, darah utk ssama

    BalasHapus
  20. iya.. iklannya google chrome lebih cerdas :D

    BalasHapus
  21. hihi, iya mah betul..ini namanya tolong-menolong dlm kemaksiatan..

    sering jg sih kejebak msalah ginian..jadi sarannya: Be informed and then choose! (kenali dulu siapa dia, apa motifnya meminta bantuan, abis itu baru pilih, lebih baik membantu ato lebih baik tidak)
    nice post! :)

    BalasHapus
  22. yup yup yup... semua orang pasti pernah terjebak dalam hal semacam ini.. ujian keimanan katanya *eaa..

    BalasHapus

feel free to comment ^^d