Rabu, 02 Juli 2014

Tertakdir baca artikel motivasi ini di pesawat. Oh indahnya travelling (read : melakukan perjalanan di muka buminya Allah)!

Dua buah mobil melalui sebuah belokan dimana seorang nenek tua duduk meminta-minta. Pengemudi mobil pertama yang berwarna hitam melaju begitu saja melewati nenek tersebut tanpa memberikan sedekah. Sedangkan pengemudi mobil kedua yang berwarna putih menghentikan mobilnya sejenak, membuka kaca jendela dan memberikan sedekah. Beberapa meter kemudian, mobil hitam terperosok ke dalam lobang dan pengemudinya mati seketika sedangkan mobil putih maju dengan selamat. Dua orang mengamati kejadian tersebut. Si A, orang pertama, memaknai bahwa mobil hitam mengalami musibah tersebut karena tida memberikan sedekah sehingga pengemudinya tewas seketika. Si B, orang kedua memaknai bahwa setiap ada kesempatan, berikanlah sedekah, karena ia tidak pernah tahu bahwa kesempatan tersebut merupakan kesempatan terakhir untuk memberikannya.



Kejadian yang sama, dilihat oleh dua orang berbeda dan dimaknai secara berbeda pula. Inilah yang dimaksud dengan meaning atau pemaknaan. Mengapa si A dan si B memaknai secara berbeda kejadian tersebut? Karena kedua orang tersebut memiliki batasan makna yang tidak sama. Untuk lebih jelasnya, saya sajikan latihan berikut ini bagi Anda.

Amatilah kotak-kotak berikut ini yang saya beri nomor 1 sampai 25. Pertanyaan saya, ada berapa buah persegi panjang pada gambar tersebut?


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
 

Mungkin sebagian Anda akan menjawab 25. Anda yang mengatakan ada 25 persegi panjang memaknai bahwa setiap kotak merupakan persegi panjang dan karena terdapat 25 kotak (sesuai nomor yang diberikan) maka terdapat 25 persegi panjang. Dalam hal ini, Anda memaknai bahwa persegi panjang identik dengan kotak. Tetapi Anda lupa bahwa ada kotak ke-26 yaitu kotak paling besar yang dibentuk oleh garis-garis peling luar dari kotak-kotak yang terletak di tepi (kotak nomor 1,2,3,4,5,5,6,7,8,10,20,2525,24,23,22,21,16,11 dan 60. Namun, bagi anda yang mengatakan terdapat 26 persegi panjang, Anda juga lupa bahwa ada persegi panjang lain yaitu persegi panjang yang dibentuk oleh kotak-kotak nomor 1,2,7,6 atau persegi panjang yang dibentuk oleh kotak-kotak nomor 2,3,8,7 juga merupakan sebuah persegi panjang. Belum lagi area yang dibentuk oleh kotak-kotak berukuran 3x4 atau 3x3 juga merupakan persegi panjang. Bahkan sesungguhnya sebuah persegi panjang tidak harus memiliki ukuran panjang dan lebar yang sama sehingga anda bisa membentuk persegi pandang dengan ukuran 1x2, 2x3 atau 2x4. Nah kalau sudah begini ada banyak sekali persegi panjang dalam gambar tersebut bukan?

Namun demikian, sebagian orang hanya membatasi persegi panjang sebagai kotak berukuran 1x1. Sebagian orang membatasi persegi panjang sebagai area dengan ukuran panjang sama dengan lebar. Sebagian orang membatasi penggunaan suatu kotak hanya satu kali dan sebagainya dan sebagainya. Singkatnya, setiap orang bisa memiliki pemaknaan yang berbeda-beda terhadap sebuah fenomena.

Pertanyaannya, mengapa pemaknaan begitu penting? Jawabannya karena pemaknaan seseorang akan membentuk sistem nilai yang digunakan oleh orang tersebut. Sebagai contoh, kembali ke kisah dua mobil dan dua orang pengamat di atas, Si A dan Si B mungkin akan jadi lebih sering sedekah setelah menyaksikan kejadian tersebut namun keduanya akan memiliki sistem nilai yang berbeda. Si A memberi sedekah dengan tujuan memperpanjang usianya sedangkan si B memberi sedekah karena ia ingin memanfaatkan kesempatan terakhirnya untuk bersedekah. Nah, sistem nilai yang berbeda ini mengakibatkan konsekuensi yang berbeda pula. Bagi si A, ketika ia merasa sudah cukup bersedekah sehingga dia merasa umurnya sudah diperpanjang, maka ia akan berhenti bersedekah. Jadi, bagi si A, memberi sedekah tidak ubahnya seperti isi ulang pulsa handphone.

Bersambung ...

0 comments:

Posting Komentar

feel free to comment ^^d