Rabu, 17 Juni 2015



Tulisan ini terjemahan ringkas dari artikel bagus yang sudah Saya share di postingan sebelumnya. Mumpung setan malas yang bisa nggondelin Saya lagi dikekang, jadilah Saya agak rajin menulis ulang dengan lebih ringkas artikel tersebut untuk teman-teman yang mungkin terjeblos diblog ini, namun terlalu sibuk untuk mengartikan artikel bule. Oke. Langsung saja.



1. Perencanaan di awal.
Manajemen waktu dibagi menjadi perencanaan dan aplikasi. Tanpa perencanaan yang memadai, tidak akan ada sesuau yang bisa untuk diterapkan, dan hasilnya Ramadhan akan berlalu begitu saja. Untuk merencanakan Ramadhan, kita harus memahami dengan jelas tujuan (Maqasid) Ramadhan, yakni untuk mencapai ketaqwaan.

2. Hitung, berapa banyak waktu yang akan digunakan untuk beribadah setiap harinya.
Idealnya, kita semua ingin menghabiskan Ramadhan untuk beribadah 24/7 (24 jam dalam 7 hari). Tetapi ini tidak realistis dan kebanyakan dari kita memiliki kewajiban lain yang harus kita selesaikan juga. Lalu? Tentukan berapa banyak waktu yang akan digunakan untuk beribadah. Rumusnya sederhana : 24 jam – (waktu tidur, waktu kerja, waktu keluarga) = waktu ibadah.

Misal, Anda memiliki 3 jam waktu ibadah, Anda dapat menjadwalkan dalam : 1 jam membaca Alquran, 1 jam mempelajari ilmu islam, dan 1 ja, untuk dzikir dan berdoa. Konsisten dengan formula ini setiap hari selama sebulan.

3. Tentukan target dengan jelas
Sekarang Anda tahu berapa banyak waktu ibadah yang telah tersedia setiap hari. Langkah berikutnya adalah menetapkan tujuan S.M.A.R.T. Spesific (Spesifik), Measurable (terukur), Attainable (dapat dicapai), Realistic (realistis), dan Time-bound (terikat waktu).

Misal, jika target Anda adalah mempelajari beberapa Tafsir. Hal itu masih terlalu samar. Jika ditargetkan dengan cara S.M.A.R.T maka akan menjadi seperti ini :
"Saya akan menyelesaikan mempelajari buku Tafsir ini 800 halaman. Dalam rangka menyelesaikan 800 halaman dalam 29 hari, saya perlu membaca rata-rata 28 halaman sehari."

4. Alokasikan waktu untuk setiap target.
Saat ini Anda telah mengetahui berapa banyak waktu yang akan Anda gunakan untuk beribadah setiap hari, langkah berikutnya adalah menggabungkan waktu-waktu ibadah tersebut untuk mencapai setiap target.

Misal : Jika Anda memiliki target membaca 30 halaman tafsir setiap hari dengan waktu 1 jam, kemudian Anda tahu bahwa ada waktu satu jam sebelum Tarawih, maka alokasikan waktu satu jam sebelum tarawih itu sebagai waktu Tafsir. Kemudian atur waktu tertentu setiap hari untuk membaca Alquran, mungkin sesudah subuh, dan seterusnya.

5. Memanfaatkan waktu pagi hari.
Pagi hari yang dimaksud disini berbeda-beda berdasarkan zona wilayah dan waktu setiap negara  Secara umum yang diharapkan adalah memanfaatkan waktu-waktu yang tidak kita gunakan untuk bekerja (kantor, mengurus keluarga, berdagang, dll) yakni sebelum subuh (untuk tahajud, zikir, doa) atau setelah subuh sebelum sibuk. Pagi adalah waktu penuh berkah. Gunakanlah!

6. Membuat jadwal halaqa keluarga.
Ramadhan adalah waktu yang tepat bagi keluarga untuk bersam-sama menumbuhkan ima. Setan terkunci dan semua orang menjadi lebih solih. Kesolihan ini perlu dipelihara agar kita bisa mendapatkan keuntungan darinya pasca Ramadhan. Salah satu caranya adalah halaqah keluarga. ^^

7. Dedikasikan waktu setiap hari untuk Alquran.
Ramadhan adalah bulan Alquran, sehingga jelaslah bahwa waktu tersebut harus didedikasikan untuk Alquran. Di beberapa komunitas orang membaca Alquran dengan sangat cepat agar dapat mengkhatamkan Alquran sebanyak mungkin. Lebih baik lagi, jika kita bisa membaca Alquran dengan baik dan benar (hukum tajwidnya), mempelajari tafsir dan merenungkan maknanya. Ini akan memiliki efek lebih lama pada imaan dan taqwa seseorang.

8. Hindari Multi-Tasking.
Ini adalah tips manajemen waktu umum yang berlaku di luar Ramadhan juga. Studi (riset) menunjukkan multi-tasking sebenarnya memperlambat produktifitas dan menyebabkan kecerobohan dalam bekerja. Ahli manajemen waktu modern sepakat bahwa fokus pada satu tugas dalam watu waktu, memiliki kualitas yang lebih baik dan cepat daripada multi-tasking. Jangan mencoba membaca Alquran saat browsing facebook dan mengurus anak dalam waktu yang bersamaan. Pilihlah waktu, tempat dan situasi dimana Anda tidak mudah terganggu dan ibadah Anda menjadi lebih focus.

9. Berpuasa dari bersosialisasi yang berlebihan.
Hal ini termasuk medsos atau tatap muka. Ramadhan adalah bulan Itikaf. Salah satu tujuan Itikaf adalah beristirahat dari kehidupan social sehingga kita bisa fokus pada hubungan kita dengan Allah. Misal dengan kurangi membuka Facebook dan twitter, atau tidak menghadiri pertemuan yang kurang atau bahkan tidak bermanfaat.

10. Jaga Kesehatan.
Anda tentu tidak dapat mencapai target jika Anda merasa malas, lemah, gelisah atau kurang tidur. Beberapa dari kita terlalu memaksakan diri di awal Ramadhan dan tidak lagi bertenaga diakhir Ramadhan. Pastikan waktu tidur Anda cukup (rata-rata 6-8 jam), hindari terlalu banyak makanan manis dan berminyak, serta makan makanan sehat saat sahur dan berbuka.  Minum banyak air sebelum tidur, agar tubuh tetap terhidrasi.

Semoga Allah membuat Ramadhan ini produktif dan penuh berkah untuk kita semua. Aamiin!

Done! Ramadhan mubarak!

2 comments:

  1. Subhanalallah.. makasih ya kak atas tulisannya. sangat bermanfaat :)
    salam..

    kalau boleh mampir, entar ke masjid terindah di dunia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih telah mampir dan komentar :)

      Hapus

feel free to comment ^^d