Senin, 10 September 2012


[ketik ulang dari buku]

Saat itu Ibnu Hajar telah menginjak kepala empat. Satu hari dia berjalan dengan dengan begitu gontai. Penat begtu  melingkupi tubuhnya. Dia telah dikeluarkan oleh Dewan Gurunya dari perguruannya karena nalarnya dianggap tidak sanggup mengikuti pelajaran. Dia, yang sejak kecil telah berusaha mempelajari bahasa Arab namun hingga usianya yang menginjak 40 ini dia tidak pula memahami bahasa Arab sebagai syarat untuk meneruskan pelajarannya.

Dalam pengutukan atas kebebalannya itu dia akhirnya beristirahat di sebuah gua. Saat itu matanya tidak sengaja tertuju ke arah sebuah batu yang ditetesi oleh air. Matanya kemudian berbinar kagum, saat dia menyaksikan batu tersebut berlubang di tengahnya, tepat di tempat air tersebut menetes.
Ketika tetesan dia amati tetesan itu. Hanya tetesan kecil, yang tidak akan sakit ketika jatuh menimpa telapak tangannya.

Namun konsisten tetes mungil itu jatuh di atas batu keras tadi mampu membuat sebuah lubang di tengahnya.
Maka peristiwa ini-lah momen konversi energinya! Kegagalan-kegagalan yang menimpanya berhasil dikonversikan menjadi energi yang sungguh dahsyat. Simak kelanjutan ceritanya. 



Lalu berdirilah alAsqalani kembali. Dia mengurungkan niatnya untuk pulang dan memilih jalan kembali ke perguruannya. Dengan semangat baru, dalam usia 40 tahun dia kembali memulai belajar. Beliau bukan hanya menjadi terampil dalam Bahasa Arab. Bahkan lebih dari itu, beliau menjelma menjadi sosok ulama terkenal yang namanya dikenang hingga saat ini. Di sisa hidupnya, beliau produktif menulis banyak karya. Beberapa yang sangat terkenal adalah kitab Fathul Baari yang menjadi rujukan sebagai kitab syarah dari Shahih Bukhari serta kitab Bulughul Marom min Adilatil Ahkam. Tebak berapa jumlah kitab yang ditulisnya kemudian dalam 15 tahun sisa hidupnya? Bila dihitung-hitung total kitab yang dihasilkannya sampai berjumlah 282 buah!
Menakjubkan.
Peristiwa konversi energi itu di kemudian hari beliau abadikan menjadi namanya. Ibnu Hajar, artinya, anak batu!

Al Qandas Al Kamiil [Kegagalan yang Sempurna] - Akin

0 comments:

Posting Komentar

feel free to comment ^^d