Rabu, 26 September 2012


Random from my wise blog

Apr 6, '12 10:30 PM

Kita mencoba-coba mengatakan Tidak! Agama bukanlah sumber konflik. Orang yang menghayati agamanya dengan benar, akan mencintai perdamian, cinta kasih dan kemanusiaan. Semua agama mengajarkan itu." Sepertinya benar.
Tetapi tidakkah engkau melihat bagaimana Allah berbuat terhadap pasukan gajah? dari sana kita akan belajar tentang pasukan gajah? Dari sana kita akan belajar tentang hakikat di balik perang, pertarungan, dan permusuhan sepanjang zaman. Mari kita bicara tentang latar belakang peristiwa besar ini. Kita mulai dari negeri tempat berangkatnya pasukan bergajah itu : Yaman.

Daun Dimakan Ulat.
Yaman adalah sebuah dataran yang makmur di ujung selatan jazirah Arab. Dari tempat inilah nenek moyang bangsa Arab berasal dengan kabilah intinya, Al Qahthan. Di tanah ini pernah berjaya kerajaan Saba' termasyhur dengan Ratu Balqis dan bendungan Ma'rib-nya. Hingga suatu saat, banjir besar yang Sailul 'Arrim menenggelamkan negeri, melantakkan kebun-kebun suburnya, menyisakan tetumbuhan berbuah pahit 'Atsl dan Sidr. Maka suku-suku Arab itu bergerak ke utara dan timur laut, menjelajahi gurun, mencari pemukiman baru. Sementara yang tinggal silih berganti dijajah peradaban adikuasa masa itu; Romawi dan Persia.

Beberapa tahun menjelang kelahiran Rasulullah, seorang panglima besar bernama Dzu Nuwas melakukan kudeta dan kemudian bertakhta di Shan'a. Dzu Nuwas, tergambar dalam sejarah sebagai seorang yang cinta agama, ketat dalam kehidupan relijiusnya, dan berpenampilan sederhana. Uniknya, dalam sisi lain dia adalah seorang diktator kerjam yang membabat habis lawan politiknya.

Dzu Nuwas, bagaimanapun adalah seorang yang sangat antusias dalam diskusi dan dialog tentang iman dan agama. Dalam suatu kunjungan ke Ystrib, ia berdiskusi dengan beberapa rabbi Yahudi yang nenek moyangnya berpindah ke sana sejak penjarahan Herodes di Palestina. Dzu Nuwas merasa menemukan sebuah agama yang sangat dikaguminya; memiliki ajaran mengikat, teologi yang tak rumit, dan aturan hukum yang ketat lagi jelas. Ia menyukainya, Ia pun memeluk agama Yahudi.

Dzu Nuwas yang Yahudi, mencoba memaksa seluruh rakyatnya untuk mengikuti kebenaran yang diyakininya. Tentu saja benturan tak terhindarkan; terutama dengan komunitas Nasrani yang dalam pandangan Dzu Nuwas adalah agama gila penyembah manusia, sistem kepercayaannya kabur, bidat, dan tak memiliki hukum. Itu bukan agama, katanya. Itu ilusi sesat, bisikan syaithan pada para rahib dan pendeta yang membujang, hidup kotor, dan kelaparan!

Komunitas Nasrani terpenting dan terbesar di Yaman adalah orang-orang Najran yang tinggal di belahan utara Yaman, di tepi gurun kosong. Merekalah sasaran perang dan penghancuran Dzu Nuwas. Dengan pasukan besarnya dihancurkannya komunitas ini hingga rantas tercerai-berai. Sebuah pembantaian besar yang menelan korban ribuan manusia; laki-perempuan, kanak maupun dewasa dilangsungkan di sebuah parit api.

Saat itu, seorang Nasrani Najran lolos dan dalam pelariannya berhasil mencapai Konstantinopel, ibukota kekaisaran Romawi Timur. Ia mengadukan nasib kaumnya dengan sebuah pidato mengesankan di Hagia Sophia, gereja tersuci kepausan timur. Heraklius, sang kaisar, sang pelindung pengikut Salib, mengirim surat pada sekutunya, Negus, Raja Habasyah di Ethiopia untuk menyerbu Yaman. Yaman yang dipimpin raja Yahudi Dzu Nawas memang hanya terpisah secelah lautan dari Ethiopia yang Masehi.

Penyerbuan ini dipimpin seorang panglima agresif bernama Abrahah. Ringkas kisah, keberhasilan Abrahah menggulingkan Dzu Nuwas membuatnya diangkat menjadi raja muda di Yaman. Untuk mencerabut akar-akar agama Yahudi di Yaman, Abrahah membangun sebuah gereja agung yag sangat indah di Dhan;as. Melangkah lebih jauh, ia mencoba mengalihkan ziarah suci bangsa Arab ke gerejanya. Tetapi pesona gereja itu tak sanggup menandingi daya tarik Ka'bah yang mewariskan jejak Ibrahim dan Isma'il. Terbitlah cemburu spriritual Abrahah. Tak ada jalan selain menghancurkan bangun kotak berbatu hitam itu, bangunan yang terlalu sederhana bagi Abrahah untuk disebut suci.

bersambung...
*mau ngerjain yang lain dulu



0 comments:

Posting Komentar

feel free to comment ^^d